Sabtu, 27 April 2013

Mau Belajar dan Berusaha, Pasti Bisa

Barusan lihat di TV, dan langsung tertarik untuk mengikuti berita tersebut. Beritanya mengenai seorang guru yang sudah 30 tahun mengalami penyakit (hanya bisa berbaring di kasur), namun tak pernah berhenti untuk memberikan ilmu kepada murid-muridnya dan orang lain termasuk diri saya sendiri. Betapa tidak, sekalipun beliau hanya bisa berbaring sepanjang harinya namun beliau tak pernah mengeluh untuk selalu membagi ilmu kepada anak-anak didiknya TANPA minta sedikitpun imbalan, JUSTRU beliau yang memberikan Rezeki untuk murid"nya jika ada murid yang membutuhkannya.

Kepedulian sang Guru pastinya akan kembali ke Guru tersebut, murid"nya sebanyak 30 orang lebih rela datang ke rumahnya setiap hari setelah pulang sekolah untuk belajar bersama dengan beliau serta mengurusi kehidupan beliau seperti makan, mandi, dll. Kehidupan ini dijalani setiap hari dengan berbagi ilmu, tak terasa sudah hampir 30 tahun dia berbaring di kasur, bahkan salah satu matanya terancam tidak bisa melihat. Beliau tak pernah menghiraukan kondisinya, Beliau hanya ingin membentuk generasi bangsa yang mampu menjadikan bangsa ini kuat, bangsa ini bermartabat, dan bangsa ini makmur.

Dari kepedulian dan kebaikan beliau, beliau banyak mendapatkan penghargaan-penghargaan dan masuk salah satu nominasi dalam acara TV. Mungkin dalam benaknya tak pernah terpikir untuk mendapatkan penghargaan tersebut, karena yang ada dalam pikirannya hanya membangun generasi anak-anak sekolah yang mampu membangun negara ini. Beliau akan merasa senang sekali jika anak didiknya mampu menjadi juara kelas di sekolahnya, itu artinya ilmu yang diberikan kepada muridnya bermanfaat sekali. Dari 30 lebih muridnya, 6 diantaranya juara kelas, sedangkan yang lainnya menjadi peringkat 10 besar. Hal yang selalu diyakini Beliau adalah "Kalau Kita Mau Belajar dan Berusaha, Kita Pasti Bisa".

Saya bersyukur banget bisa lihat berita ini di TV, Beliau mengajarkan saya arti kasih sayang, kepedulian, kebaikan, kesabaran, ketabahan, dan masih banyak lagi. Beliau tak pernah mau menyerah dengan kondisi seperti itu, itu yang saya apresiasi dari Beliau. Mungkin jika kita bandingkan dengan orang yang saat ini sedang sehat" saja, namun dia tidak peduli dengan orang lain, harusnya orang itu malu dengan Beliau. Jangankan orang itu, saya pun malu dengan Beliau. Makasih Beliau telah mengajarkan banyak orang tentang arti kepedulian antar sesama. Kami yakin Beliau akan cepat sembuh dan kuat untuk selalu memberikan ilmu kepada orang lain, Thanks Teacher.

Kamis, 25 April 2013

Sesuatu yang Positif atau Negatif, Tersimpan ILMU

Awalnya pernah berpikir kalau hal yang positif hanya berkaitan dengan kebaikan. Bila kita lihat lebih dalam, hal atau sesuatu yang positif itu tersimpan ILMU. Ilmu dan Hal Positif selalu berjalan selaras, saling menuntun, tak pernah lepas, dan tak pernah sedikitpun merenggang. Terkadang kita menganggap kebaikan seseorang hanya murni karena orang itu baik. Anggapan tersebut hanya dilihat dari sisi kebaikannya saja. TAPI, jika kita lihat dengan dua sisi yaitu sisi positif dan sisi ilmu. maka orang tersebut adalah orang baik dan yang terpenting adalah dia telah mengajarkan KEBAIKAN pada diri kita.

Sama halnya seperti orang tua kita yang selalu membesarkan, mendidik, menjaga, dan melakukan sikap-sikap positif lainnya yang dimiliki orang tua kepada anaknya. Sesungguhnya Orang Tua kita tidak hanya menjadi seseorang yang sayang terhadap anaknya, tetapi mengajarkan kita arti kasih sayang yang harus dimiliki oleh setiap anaknya. Kasih sayang orang tua itu tulus, dia tak pernah meminta apapun dari anaknya kecuali anaknya sayang, peduli, baik pula terhadap orang tuanya.

Bukan hanya orang tua, teman-teman kita yang bersikap positif terhadap kita, sesungguhnya dia telah mengajarkan sikap positif tersebut terhadap diri kita. Bila kita lihat teman kita yang kesehariannya lebih sederhana dari penampilan kita, sesungguhnya dia telah mengajarkan arti kesederhanaan. Bila kita lihat teman kita yang tabah menjalani hidup ini, sesungguhnya dia telah mengajarkan arti ketabahan. Dan jika kita lihat teman kita menyombongkan kekayaannya dan dijauhi teman-temannya, itu artinya dia mengajarkan kita bahwa sederhana itu penting, peduli sesama itu penting, solidaritas itu harus selalu ada dalam setiap pertemenan.

Bahkan dari orang yang tidak kenalpun, kita bisa memperoleh ilmu yang sangat berguna buat diri kita. Jika kita lihat banyak orang yang membutuhkan pekerjaan, mereka mengajarkan kita arti kesabaran dengan keyakinan bahwa pasti selalu ada jalan. Sama halnya jika kita melihat banyak orang yang menyia-nyiakan pekerjaan sedangkan di sisi lain banyak orang yang ingin bekerja, sesungguhnya orang itu mengajarkan kita arti tanggung jawab. Dan masih banyak orang yang rela menerima kenyataan sekalipun itu kenyataan yang tidak dia harapkan, sesungguhnya dia mengajarkan kita arti rasa syukur. Dalam hidup ini, syukuri apa yang ada, apapun itu dalam hidup ini sudah diatur sama ALLAH, hal yang terpenting dari diri kita adalah harus selalu BERUSAHA, BERDO'A, dan BELAJAR.