Selasa, 25 Oktober 2011

Salah Satu Calon Kapten Masa Depan Rossoneri


           Namanya Thiago Emiliano Da Silva, biasa dipanggil Thiago Silva. Dia sudah membela Rossoneri sejak tahun 2009 dari fluminense dengan banderol 10 juta euro. Pemain yang bernomor punggung 33 ini memang serba bisa, selain berposisi sebagai bek tengah, dia juga sering diposisikan sebagai gelandang bertahan oleh sang pelatih Massimiliano Allegri. Milan tertarik kepada Thiago Silva karena mampu menghasilkan perbedaan di jantung pertahanan Milan. Dia memiliki disiplin permainan yang tinggi, daya tahan yang tinggi, kecepatan, dan tackling yang baik. 



Baru-baru ini dia mengatakan bahwa dia mengincar ban kapten Rossoneri. Pernyataan tersebut menurut saya hal yang wajar, jika dilihat dari penampilannya bersama AC Milan selama dua musim belakangan. Menurut saya, dia sangat pantas menjabat ban kapten Rossoneri di masa depan. Hal itu dapat dilihat dari permainannya di lapangan yang mampu menjaga jantung pertahanan Rossoneri dengan sangat baik. Selain itu, dia berkomitmen tinggi untuk membela panji Rossoneri. Dia menyatakan sangat senang bisa menjadi bagian dari keluarga besar AC Milan dan akan tinggal di Milan dalam jangka waktu yang lama. Dia juga menyatakan ingin menjadi kapten Rossoneri di masa mendatang.
Menurut saya, sudah sepantasnya dia menjabat sang kapten di masa mendatang sepeninggalan Massimo Ambrosini, jika dia mampu mempertahankan dan meningkatkan permainannya, memiliki kepemimpinan yang baik, dan komitmen yang tinggi terhadap Rossoneri, sepertinya hanya waktu yang akan menjawabnya dan beberapa tahun kemudian sepertinya ban kapten Rossoneri akan terpakai di lengannya. FORZA MILAN!!!

Sumber Bacaan dan Gambar:
http://www.goal.com/id-ID/people/brazil/20910/thiago-silva diakses pada tanggal 26 Oktober 2011

ANDAI SAYA SEORANG PENGUSAHA FURNITURE

Usaha kecil dan menengah tentunya memiliki dampak atau pengaruh yang besar terhadap pengurangan tingkat pengangguran di Indonesia. Selain itu, usaha kecil dan menengah juga membantu masyarakat yeng belum mendapatkan perkerjaan dan juga berpendidikan rendah. Andai harus memilih usaha kecil dan menengah apa yang akan saya ditekuni?? saya akan memilih membuat usaha dibidang furniture seperti pembuatan lemari, bangku, meja, alat tulis kantor, bingkai foto, dll.
Kenapa saya memilih membuat usaha dibidang furniture dibanding usaha lainnya?? jawaban saya adalah karena usaha furniture ini akan memberikan banyak pengaruh terhadap masyarakat sekitar dan produk furniture ini masih memiliki pasar yang menjanjikan. Hal yang saya akan bahas pertama dari usaha yang akan saya buat ini adalah mengenai tenaga kerja yang akan saya rekrut. Tenaga kerja yang akan saya rekrut adalah tenaga yang bukan ahli. Hal tersebut saya lakukan karena pekerjaan yang akan mereka terima sangat mudah untuk dilakukan. Sehingga, terbuka peluang kerja untuk masyarakat yang belum memiliki pekerjaan dan berpendidikan rendah. Seseorang yang bukan ahli dalam suatu hal, lambat laun akan menjadi seorang ahli karena ketekunan dan kebiasaannya. Jadi, andai suatu saat saya membuka usaha dibidang furniture, saya akan merekrut masyarakat disekitar sebagai karyawan untuk mengurangi tingkat pengangguran dan saya akan mencoba mengembangkan kemampuan mereka agar semakin baik untuk ke depannya.
Berikutnya saya akan membahas mengenai proses produksi yang akan coba saya rancang agar menghasilkan produk furniture berkualitas. Proses produksi tidak akan bisa berjalan jika bahan baku tidak tersedia. Biasanya bahan baku yang diperlukan adalah papan, kayu, dsb sebagai komponen utamanya. Sebagai komponen tambahannya, tentunya seperti paku, sekrup, lem, cat, dll. Bahan baku yang dibeli harus bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Sehingga, saya harus bisa memilih supplier yang mampu menghasilkan bahan baku yang baik.
Setelah bahan baku tersedia, tentunya kita harus memiliki mesin untuk mentranformasi bahan baku menjadi produk jadi. Karena usaha yang dibuat adalah usaha kecil dan menengah serta modal terbatas, mesin yang digunakan adalah mesin-mesin manual seperti mesin potong manual, mesin bor manual, dll yang dibutuhkan dalam membuat produk. Mesin tersebut nantinya akan digunakan oleh masyarakat yang telah dipekerjakan sebagai karyawan.
Terakhir, saya akan membahas mengenai cara pemasaran produk yang saya hasilkan. Saya akan melakukan pemasaran dari mulut ke mulut (dengan orang yang saya kenal) dan melalui media internet (blogging / jejaring sosial). Untuk pemasaran melalui media internet, saya akan menampilkan contoh-contoh produk yang telah usaha saya hasilkan. Selain itu, konsumen juga bebas menentukan desain yang diinginkan sehingga mampu memuaskan konsumen dan meningkatkan penjualan usaha ini.
Untuk ke depannya, saya berharap mampu meningkatkan produksi dan memperluas usaha dibidang furniture ini yang berdampak kepada peningkatan jumlah karyawan, peningkatan sumber daya (mesin otomatis, luas area produksi, popularitas), dan menjadi perusahaan furniture terbesar.
Sumber Referensi Gambar:
http://www.google.co.id/imgres?q=gambar+CV+furniture&um=1&hl=id&sa=N&biw=1366&bih=573&tbm=isch&tbnid=obuaKSdyVUpIqM:&imgrefurl=http://trinaturalhandicraft.blogspot.com/2009_12_01_archive.html&docid=YU__QG5I0EkhDM&imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIifzk_T7W12RviklcYDcNe4041dcuF8v4JO5aJDFA6q3O26zEcmwR6Xbi-NKAwIQORlqQnLnl2Uhe6pGT6N1dh5KgjYmUQPgbJRUpDs6ctj_uaGnpw_Mu64L1YyhcKkMn8zLVnZ-xwCo/s400/Wiramulya-Furniture-1.jpg&w=400&h=300&ei=KuimTq6JKdGsrAew773hDQ&zoom=1

Kamis, 13 Oktober 2011

Wooooowww!!! Tukang Sayur Berpenghasilan Ratusan Ribu / Hari..



Namanya Slamet Bagus Da Rojak yang berasal dari Madiun, Jawa Timur. Umurnya 19 tahun dengan pendidikan terakhirnya adalah SMK 1 Kebonsari Jurusan Komputer. Bila dilihat dari umurnya, dia baru lulus Sekolah Tahun 2010, kendati begitu dia datang ke Jakarta untuk membantu Ibundanya yang berdagang sayuran. Selain itu, dia juga mau mencari kerja dan pengalaman di daerah Ibukota tersebut demi meningkatkan wawasan dan taraf hidupnya.
Dia beralasan untuk menjual sayur karena lebih cepat laku dan dalam sehari bisa mendapatkan hasil penjualan sebesar 500 ribu lebih (Wow, Mantap). Sayur-sayuran yang dijual seperti cabe, bawang putih, baawang merah, dll. Demi menambah keuntungannya, dia tidak hanya menjual sayur-sayuran, tetapi juga menjual jamu godokan seperti temu lawak, mahkota dewa, kencur, dsb.




Dia berjualan sejak lulus sekolah tahun 2010 dan membulatkan tekad buat pergi ke Jakarta membantu orang tuanya berjualan sayuran di pasar Karang Anyar Jakarta Pusat. Tempat yang disewanya untuk berjualan bukan hak miliknya melainkan dimiliki orang yang menyewanya seharga 2,5 juta/tahun. Selain itu, dia juga mau mencari pekerjaan di Jakarta.
Menurutnya, usaha menjual sayuran merupakan usaha yang santai karena pembeli akan berdatangan hanya dip pagi hari mulai dari Subuh sampai jam 9 pagi. Setelah itu, dia bisa istirahat, mandi, atau melakukan hal-hal yang lain. Dia belanja sayuran di daerah pasar Senen Jakarta Pusat mulai jam 12 sampai jam 3 sore. Dia belanja di pasar itu karena harganya murah dan penjualnya merupakan saudaranya dari kampung halaman dan mayoritas pedagang di pasar Senen adalah orang Jawa.




Dia mengakhiri aktivitas atau berjualan sekitar pukul 5 sore karena menyesuaikan aktivitas di pasar tersebut. Selain juga, dia takut dicemooh oleh pedagang-pedagang sekitar yang saat bersamaan juga mengakhiri aktivitasnya. Hasil yang telah diperoleh oleh Ibundanya selama berdagang selama 13 tahun di pasar tersebut banyak sekali seperti bisa bangun rumah, menikahkan anak, beli sapi, dan banyak. 
Laba maksimum yang dihasilkan dalam sehari bisa mencapai 300 ribuan, sedangkan laba minimum karena sepi pembeli adalah sebesar 100 ribuan (banyak banget, amazing!!!). Dia juga mendeskripsikan mengenai suka duka dalam berjualan sayuran. Suka dalam berjualan sayuran adalah saat laris dan banyak pembeli, sehingga bisa menghasilkan 100 ribu rupiah pada pukul 6 pagi. Sedangkan dukanya adalah saat lagi sepi pelanggan dan banyak yang ngutang, sehingga dagangannya habis dan tidak menghasilkan keuntungan. Dia berharap bisa memperlebar usaha sayuran ini untuk ke depannya, mencari lapak yang lebih besar lagi, dan bisa memuat dagangan lebih banyak lagi. 



            Dari reportase di atas mengenai wirausaha sayuran dapat dikatakan sebagai usaha kecil. Hal ini dikarenakan tidak membutuhkan biaya yang sangat banyak, tempat yang tidak terlalu besar, dan setiap orang bisa melakukannya. Dari deskripsi di atas dari sumber yang diambil, dapat dinyatakan kesimpulan bahwa walaupun usaha yang dijalankan termasuk dalam konteks yang kecil, namun dijalankan dengan niat, usaha, dan dikelola dengan sangat baik, maka akan memberikan hasil yang jauh sangat baik. Jadi, jangan takut memulai dengan usaha yang kecil, karena dengan niat dan diiringi dengan usaha maksimal akan menjadi usaha yang besar. (KEEP SPIRIT :D)