Berbicara
mengenai “inovasi” memang tidak ada habisnya, inovasi merupakan suatu cara
dalam meningkatkan suatu nilai. Nilai tersebut memiliki arti sangat luas seperti
peningkatan nilai produk, peningkatan suatu proses, atau peningkatan suatu
sistem. Dimana peningkatan-peningkatan tersebut akan melahirkan sesuatu yang
baru yang mampu memenuhi keinginan perusahaan dan konsumen. Makna kata “peningkatan”
tentunya berorientasi atau mengacu kepada kontinuitas yang berarti
terus-menerus selama masih mungkin untuk dilakukan.
Seperti yang sudah dijelaskan di
atas bahwa inovasi dikatakan sebagai peningkatan yang terus-menerus dilakukan
selama masih mungkin untuk diperlukan dalam memenuhi ekspektasi perusahaan dan
pelanggan. Hal ini dikarenakan inovasi sangat erat hubungannya dengan siklus
hidup suatu produk. Tidak mungkin suatu produk akan selalu bertahan dan ada
waktunya suatu produk harus dilakukan inovasi bahkan diganti dengan produk yang
baru yang lebih memenuhi ekspektasi pelanggan. Tetapi, “inovasi” yang dilakukan
secara bertahap dan terus-menerus akan membuat suatu produk mampu bertahan
dalam memenuhi keinginan konsumen.
Bertahannya suatu produk dalam suatu
market atau pasar memang tidak hanya dipengaruhi
dari segi inovasi yang dilakukan, banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan
suatu produk dalam bertahan di pasar. Namun, di sisi lain, konsumen lebih
melihat kemampuan, kualitas, keandalan, dll dari inovasi yang telah dilakukan. Inovasi
sangat mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk. Maka dari itu, ‘inovasi’
secara terus-menerus harus dilakukan perusahaan dalam mempertahankan nilai
suatu produk untuk selalu memenuhi keinginan pelanggan.
“Inovasi” juga dapat dikatakan sebagai suatu fungsi
utama dalam bidang kewirausahaan. Hal ini dikarenakan dengan inovasi,
perusahaan akan mampu menciptakan sentuhan-sentuhan yang baru sehingga mampu
mempertahankan suatu produk di pasaran. Berbeda dengan sebaliknya, apabila
suatu bidang kewirausahaan tidak melakukan inovasi secara terus-menerus
terhadap produk yang dihasilkannya, maka produk tersebut akan mengalami proses decline / kemunduran. Hal ini
dikarenakan konsumen merasa jenuh terhadap produk tersebut karena tidak ada
proses perkembangan ke arah yang lebih baik yang mampu memenuhi ekspektasi
pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar